December 23, 2024 - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian
Manggar, Diskominfo SP Beltim- Berangkat dari banyaknya masalah terkait penyelenggaraan Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo SP) Kabupaten Beltim membuat sebuah inovasi bernama Sister Beltim (Sistem Survei Statistik Sektoral Terintegrasi Belitung Timur).
Inovasi ini berhasil meraih peringkat kedua pada Lomba Inovasi Daerah yang diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Beltim. Pengumuman dilakukan di halaman kantor Bupati Beltim, pada Kamis, (19/12/2024) dan penghargaan diterima langsung oleh sang inovator Irsyadinnas.
Kepala Bidang Keamanan Informasi Persandian dan Statistik (KIPS) Diskominfo SP ini mengatakan penyelenggaraan SKM di Kabupaten Belitung Timur menemui banyak masalah dan kendala, mulai dari partisipasi masyarakat terhadap survei yang cukup rendah, kemampuan petugas survei dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data hasil survei yang beragam dan cenderung lambat, sampai dengan kualitas hasil survei yang seringnya agak sulit dikatakan valid.
“Untuk itu sejak pertengahan tahun 2022 secara bertahap hingga tahun 2023, Diskominfo SP mulai mengembangkan sebuah sistem survei statistik sektoral. Sistem ini diarahkan agar mampu melakukan automasi terhadap proses bisnis penyelenggaraan survei, mulai dari proses pengumpulan data, pengolahan, analisis, sampai ke diseminasi hasil survei,” jelas Irsyad kepada Diskominfo SP, Jumat (20/12/24).
Menurut Irsyad melalui Sister Beltim proses pengolahan data hingga ke penyajian hasil SKM menjadi lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan pengolahan data secara manual melalui aplikasi pengolah angka (misalnya Microsoft Excel).
“Waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh petugas survei untuk melakukan pengolahan data survei secara manual adalah lebih kurang 4-5 hari kerja, sedangkan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh petugas survei untuk melakukan pengolahan data survei sampai ke diseminasi hasil survei secara digital melalui pemanfaatan Sister Beltim paling lama 1 hari kerja. Ini berarti bahwa tingkat efisiensi waktu pengolahan data hasil survei (Perbandingan Pengolahan Secara Manual dan Melalui SISTER BELTIM-Red) mencapai sekitar 400-500%,” katanya.
Irsyad menerangkan tujuan dibangunnya inovasi Sister Beltim ini untuk memberikan kemudahan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mengelola data hasil survei kepuasan masyarakat di masing-masing unit kerja layanannya, kemudahan bagi OPD dalam mencermati / menilai / menakar secara objektif sejauh mana kualitas layanan publik yang telah diberikan kepada pengguna layanan publik yaitu masyarakat pada umumnya, serta memberikan kemudahan bagi OPD dalam menyusun laporan hasil survei kepuasan masyarakat, karena proses olah data dan publikasi hasil survei berupa Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dilakukan oleh Sister Beltim secara otomatis.
“Tidak hanya bagi OPD kemanfaatan inovasi ini juga berdampak bagi masyarakat dimana dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menilai kualitas layanan publik yang diterimanya secara langsung, kemudahan bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan, kritik, dan saran terhadap layanan publik yang telah diterimanya dan memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melihat perkembangan kualitas dan kemajuan layanan publik yang diterimanya melalui historis nilai IKM yang disajikan oleh OPD secara digital,” ucap Irsyad antusias
Irsyad berharap inovasi ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin sehingga penyajian hasil SKM melalui Sister Beltim menjadi lebih cepat dan efisien, masyarakat dapat menyampaikan penilaian, kritik, dan saran terhadap layanan publik yang diterimanya kepada OPD, serta kebutuhan masyarakat akan informasi publik khususnya mengenai kualitas layanan publik yang diterimanya dari OPD dapat tersedia setiap saat.
Kepala Diskominfo SP Beltim, Bayu Priyambodo selaku atasan Irsyad membenarkan bahwa Diskominfo SP tahun ini mengusulkan inovasi salah satunya SISTER BELTIM untuk ikut dalam ajang Lomba Inovasi Daerah 2024.
"Tujuan utama reformasi birokrasi adalah bagaimana menciptakan layanan publik yang efektif dan efisien, salah satunya melalui inovasi, saya selalu mendorong setiap unit kerja di bawah kepimpinan saya untuk terus berinovasi, nah tahun ini kita mengikutsertakan Sister Beltim dalam Lomba Inovasi Daerah 2024 yang diselenggarakan Pemkab Beltim melalui Bappelitbangda, dan alhamdulillah inovasi ini dinilai sebagai sebuah prestasi oleh pemda kita" ungkap Bayu.
Melalui Sister Beltim diharapkan adanyq peningkatan kepercayaan publik kepada pemerintah daerah.
"Publik sekarang bisa dengan mudah menyampaikan penilaian, kritik dan saran terhadap layanan publik yang telah digunakannya, dan di sisi lain pemerintah daerah punya instrumen monitoring dan evaluasi terhadap kualitas layanan publiknya” ujar Bayu menambahkan keterangan sekaligus menutup sesi wawancara. (WR)
Kembali ke Berita